Cerpen_Jejak Dalam Karya- Kvnsa12 '(


 Jejak Dalam Karya_

Cerpen- Karya @kvnsa_12

Hujan yang kala itu turun menyapa bumi, membawa udara dingin hingga menerpa kulit. Ternyata tidak hanya hujan yang menyapa, ada seseorang yang ikut serta di dalamnya.

“Sedang mencari siapa?” Tanya seorang laki-laki yang sedikit membuatku terkejut.

“Ah- teman. Aku sedang menunggu teman kak.” Jawab ku gelagapan.

“Kak? Apakah parasku terlihat tua?” Mimik pasrah terpampang di wajah laki-laki itu.

“Oh sorry.” Ujarku dengan tawa canggung.

“Raga.Uluran tangan itu aku sambut dengan ragu, “Vera.”

Percakapan singkat itu adalah awal pertemuan kami. Hari demi hari informasi tentangnya menjadi tak asing bagiku. Hingga sebuah nama yang begitu indah masuk dalam indara pendengranku, namun enggan untuk pergi dalam pikiran. Raga Putra Prita, dan aku Vera Kahyana.

Tidak sampai disitu, dengan seiring berjalannya waktu kami pun mulai dekat satu sama lain, berbagi keluh dalam kisah, duka dalam suka. Hingga rasa karena interaksi. Dari hanya sekedar suka bersama kagum kini beralih tingkat menjadi cinta yang tak tebendung.

“Lihat deh, mirip ya sama kamu.” Sebuah potret gambar ia perlihatkan padaku. Aku tampar ringan pipi sebelah kanan Raga, “Dodol banget. Yaiyalah mirip kan Aku anaknya!” Raga tersenyum memperlihatkan deretan giginya yang rapih. 

Raga adalah sosok yang humoris, penyayang, dewasa, tetapi sedikit bodoh dan juga ceroboh. Dia pandai bermain alat musik dengan suara yang mendukung namun paling anti tampil dengan 1001 alasan. 1 dari 1001 alasan itu sih katanya ‘Kalau nanti famous kan aku juga yang repot, harus bagi waktu buat kamu atau fans-ku’. Iya tau bualan buaya.

“Raga, kenapa lampu namanya lampu? Kenapa engga Bubu aja? Jadi nanti kalau nyuruh matiin lampu bilangnya, tolong matiin Bubunya ya.” Aku menatap raga dengan serius, begitupun sebaliknya. “Soalnya penemu pertamanya Thomas Alva Edison coba aja kalau penemu pertamanya aku, pasti aku kasih nama Vera. Biar kalau mau nyuruh matiin lampu bilangnya, tolong matiin Veranya ya.” Ku pukul kuat bahu kiri Raga hingga bunyi ‘Bugh’.

Kisah manis tak selamanya manis, karena perputaran roda waktu yang menjadikannya pahit namun tidak mampu menghandirkan lagi manis yang sama. Pertemuan kami yang tidak terduga menjadi kisah yang tak terlupa. Terutama dalam ingatanku. Raga Putra Prita, Raga yang pernah ada namun kini telah hilang. Raga yang sempat tersentuh, namun kini taklagi terlihat.

Kemarau belum juga nampak. Bulan masih enggan untuk menyapa. Sementara aku seorang diri menggigil, kedinginan dihujani rindu yang bahkan aku tidak tahu apakah kau juga merasakan hal yang sama. Menunggu dalam keheningan, sendiri bertemankan sepi.

Kamu pergi tanpa pamit dengan kenangan yang lupa kau angkut. Harusnya sejak awal aku takperlu menaruh harap pada pertemuan singkat itu, jika pada akhirnya hanya rindu yang ku tanggung. Pada akhirnya pula ‘Kita’ hanyalah sebuah susunan huruf dalam sebuah kata yang kini ku tulis dalam sebuah kalimat. Kisah kita nyata namun abadi dalam sebuah karya.

Benar apa kata mereka hal yang paling manis di alam semesta ini bukanlah gula ataupun senyuman seseorang, melainkan awal pertemuan dua insan. Siapapun kamu yang memberi opini itu, bisakah kita berbagi kisah. Semanis apa perjumpaanmu bersama orang itu hingga aku pun turut merasakannya. Kini, dibawah langit semesta yang ku tatap selalu ada tanya yang ku bisikkan. Apakah kita masih berpijak pada bumi dengan menatap langit yang sama(?).

 

 Temui aku dan karyaku di Instagram @kvnsa_12 

Mari bertukar cerita, merangkai kata, dan mencari makna. 

Note for story, _Raga adalah pria yang aku temui saat masih kecil, sosoknya begitu hangat. Namun sayang, hadirnya sesaat dan begitu cepat. Tanpa kabar, ia, pergi begitu saja. Dasar orang Asing.

Puisi tentang raga yang hilang bisa kalian temui di buku Antologi puisi -Meramu Temu- bersama Ellunar Publisher @ellunarpublish_ Karya Anisa Oktaviani. Dadahhh><

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku - Kvnsa_12

One day, I'll say I Made It— Kvnsa_12

For (me) You - Kvnsa12