Kvnsa12

31 Juli 2024 Dari banyak pertanyaan mungkin atau tidak mungkin semua 'itu terjadi, semesta sudah memiliki jawaban yang tidak akan pernah manusia ketahui hingga waktu yang menjawab semuanya. Dikala takut akan jumpa, takut akan rasa canggung, takut akan benci, dan banyak hal negatif lainnya yang terpikir tanpa diminta, hilang. Tidak ada semua ketakutan itu, mungkin aku saja yang payah dalam hal interaksi dan mengungkapkan isi hati.  Ya Tuhan, malu kali akuuu... Kopi Latte.. (kala itu) "No Sugar?" ... "Kenapa tanpa gula?" "Aaaaa..., Pahit kah?" ... "Sorry," Ya Tuhan maafkan hambamu ini yang minim literasi dan ceroboh, bodok. yap, betul sekali kopi yang seharunya tanpa gula itu adalah milikku. mau nagis.. bukan karena kopi dengan gula yang sudah aku teguk setengah tapi karena malu mau ngaku... Maaf ya, tulisan ini sebagai bentuk pengakuan. ahhahaha... Yang baca suttt ya, jangan sampe orangnya tau... Tulisan iseng untuk mengenag kebodohanku, manus...

  AKU Aku mau cerita! Aku selalu berpikir apa yang aku inginkan akan aku dapatkan dengan mudah, apapun caranya dan tentunya dengan usaha juga. Sampai pada akhirnya aku ada di titik dimana aku 'Tidak mendapatkan apa yang aku inginkan, walaupun dengan usaha yang menurutku itu jauh lebih baik dari mereka yang mampu mendapatkan hal apa yang aku inginkan. Down? Tentu saja. Sampai-sampai aku menganggap bahwa motivasi adalah omong kosong. Kalimat semangat hanya angin lalu. Menyalahkan diri sendiri? Mungkin itu rutinitas setiap hari saat itu. Membenci takdir pun aku lakukan. Bodoh. Untuk aku saat itu. Apa kalian percaya waktu bisa menyembuhkan luka jiwa? Aku tidak. Aku hanya percaya jika waktu tidak selalu berporos pada gagal, luka, kecewa, dan kesedihan. Ternyata, masih banyak hal-hal kecil yang mampu aku syukuri. Dan mungkin untuk aku yang saat ini berada satu langkah di belakang mereka, bukanlah suatu hal ketertinggalan. Lagi pula aku tidak bisa dan tidak boleh membandingkan diri sendir...

Semua itu rancu Tuhan, semua berkeliaran dalam kepala. Tentang masa depan, tentang dia, tentang keluarga, tentang pendidikan, semua itu berserakan di kepala. Hai, jika harimu sedang tidak baik-baik saja jangan memasang topeng terlalu tebal untuk menutupi luka, jangan menghilangkan perasaan yang seharusnya kau rasakan. It's okay, kamu boleh menangis, kamu boleh untuk merasa tidak baik-baik saja. We are only human. Jika kepalamu terlalu berisik, jangan meredamnya dengan suara musik yang menyakiti telinga itu hanya akan menyembuhkan sesaat. Dengarkan, rangkailah satu demi satu. Selesaikan. I believe you can. Tidak perlu memikirkan hal-hal yang tidak kamu ketahui akan seperti apa akhirnya. Tidak perlu membuat ekspetasi yang berlebih.  Jika duniamu terlalu sunyi, otakmu tak lagi berfungsi, pergilah. Cari tempat dimana engkau tidak mengenal seorang pun disana. Yang dimana kamu hanya bisa melihat bagaimana cara mereka bertahan hidup, bagaimana cara mereka bahagia, bagaimana cara mereka...

 Jejak Dalam Karya_ Cerpen- Karya @kvnsa_12 Hujan yang kala itu turun menyapa bumi, membawa udara dingin hingga menerpa kulit. Ternyata tidak hanya hujan yang menyapa, ada seseorang yang ikut serta di dalamnya. “Sedang mencari siapa?” Tanya seorang laki-laki yang sedikit membuatku terkejut. “Ah- teman. Aku sedang menunggu teman kak.” Jawab ku gelagapan. “Kak? Apakah parasku terlihat tua?” Mimik pasrah terpampang di waja h laki-laki itu . “O h sorry .” Ujarku dengan tawa canggung. “Ra g a . ” U luran tangan itu a ku sambut dengan ragu, “ Vera .” Percakapan singkat itu adalah awal pertemuan kami. Hari demi hari informasi tentangnya menjadi tak asing bagiku. Hingga sebuah nama yang begitu indah masuk dalam indara pendengranku, namun enggan untuk pergi dalam pikiran. Raga Putra Prita, dan aku Vera Kahyana. Tidak sampai disitu, dengan seiring berjalannya waktu kami pun mulai dekat satu sama lain, berbagi keluh dalam kisah, duka dalam suka. Hingga rasa karena interaksi. D...

  Where are you? Ketidak Warasan Seorang -Aku- Bercandaan semesta mana lagi yang harus aku tangisi? Perbandingan apalagi yang harus aku rasakan? Hak istimewa mana lagi yang harus aku penuhi strandarnya? Lelah? Tentu saja. Disaat sebagian dari mereka mampu menggapai apa yang mereka inginkan sedangkan aku hanya mampu meyakinkan diri sendiri dengan kalimat “Rencana Tuhan pasti jauh lebih baik, jika bukan sekarang mungkin nanti.” Dan disaat sebagian orang dilarang keras oleh orang tuanya untuk bekerja karena takut akan angka dibangku perkuliahannya menurun, aku malah sebaliknya. Serta disaat mereka mampu menemukan seseorang yang bisa diajak bicara dan bertukar pikiran dan mampu menjadi tempat untuk mereka beristirahat akan lelahnya kehidupan, aku hanya mampu bersandar pada diri sendiri dengan mengatakan “Ya Tuhan, aku lelah, tidak adakah satu manusia pun yang mampu untuk aku jadikan ‘Rumah’?” Aku juga manusia. Aku bisa merasakan lelah. Aku juga ingin seperti mereka. Aku j...

 Percakapan Singkat  "Tinggal dimana sekarang?" "Jalan Harapan di ujung gang Pencapaian." "Masih dengan dia?" Tanya sang teman lampau "iya, dan selalu akan begitu." Ujar sang pria. "Dari awalnya saya tidak bisa melakukan hal ini lalu sekarang menjadi bisa, itu bersama dirinya," jelasnya lagi. Tidak usah berekspetasi tinggi bahwa percakapan itu terjadi pada seorang pengusaha sukses, sang pria itu hanyalah seorang supir angkutan umum kota. dari beliau saya percaya jika standar pencapaian seseorang tidaklah harus sama, sekecil apapun pencapaian seseorang asalkan mereka mampu untuk bersyukur, insyaallah semua itu akan cukup bagi hidupnya. Note: Bersyukur atas apa yang kau punya, syukuri atas apa yang kau capai karena apa yang kita capai adalah hasil dari bibit yang kita tanam.